Mobirise Website Builder

Tren Kecantikan di TikTok: Menggunakan Chin Strap untuk Wajah Tirus, Ini Faktanya

Rei - 23 Jul 2024

Ada tren kecantikan baru di TikTok, menggunakan chin strap untuk mendapatkan wajah tirus. Tren ini populer dalam beberapa minggu terakhir dan dianggap efektif mengatasi pipi chubby.


Chin strap adalah tali yang dipasang di dagu hingga mengelilingi kepala. Dalam beberapa video yang beredar, memakai chin strap setiap hari dikatakan membantu 'menarik' garis rahang, membuat pipi tirus, dan mengencangkan wajah.


Tali dagu ini juga diklaim bisa mengatasi kebiasaan mendengkur, menggemeretakkan gigi, hingga menyembuhkan sleep apnea (gangguan tidur yang menyebabkan pernapasan terhenti sementara).


Akun @itsnotnellyyyyy menjadi salah satu yang mempopulerkan tren ini. Bintang TikTok ini mengunggah video tutorial menggunakan chin strap berbahan fleksibel yang diikatkan dari dagu hingga belakang kepala. Dalam keterangan video yang sudah dilihat lebih dari 804 ribu kali tersebut, dia mengklaim bahwa pemakaian chin strap secara teratur bisa menciptakan wajah bentuk V.


"Dapatkan garis rahang yang tegas, kecilkan dagu berlipat, dan kencangkan kulit kendur dengan strap pengangkat wajah V-line ini. Gunakan hanya 15 menit setiap hari dan saksikan hasil nyata yang membuat Anda terlihat lebih muda," tulisnya berpromosi, sebagaimana dikutip detik.com.


Tren ini juga menarik perhatian seorang dokter spesialis bedah plastik, Dr. Daniel Barrett. Dokter yang berbasis di Beverly Hills, AS, ini menyebut tren chin strap untuk meniruskan wajah adalah konyol.


"Menurut saya memakai alat ini dalam jangka panjang tidak akan berdampak apa pun pada garis leher Anda. Saya belum pernah melihat penelitian apa pun, tidak ada bukti yang mendukung hal ini, bahwa memakai ini akan membantu sedikit pun," tuturnya, seperti dikutip dari New York Post.


Dr. Daniel menjelaskan hanya ada dua cara untuk membuat wajah lebih tirus secara permanen. Pertama dengan menurunkan berat badan, kedua operasi plastik.


Wendy Troxel, seorang pakar kesehatan tidur, juga mengkritik tren ini yang diklaim bisa mengatasi berbagai masalah tidur, termasuk sleep apnea. Dia menjelaskan, belum ada bukti ilmiah yang mendukung efektivitas dalam pengobatan sleep apnea.


"Tren TikTok yang tidak didukung oleh data ilmiah atau tidak direkomendasikan oleh para profesional medis dapat menimbulkan dampak buruk," tukasnya.

Terkait

Baca berita terbaru tentang Category

© Copyright 2024 Ambon Media - All Rights Reserved